Senin, 19 Maret 2012

Rabu, 07 Maret 2012

LOVE and TIME






Pada zaman dahulu, di sebuah pulau kecil, hiduplah benda-benda abstrak. Seperti Kekayaan, Kegembiraan, Kesedihan, Kecantikan, dan Cinta. Suatu hari, banjir melanda pulau kecil ini hingga nyaris tenggelam.
Pada saat itu seluruh penduduk berusaha menyelamatkan diri masing-masing. Tapi, Cinta kebingungan. Karena Ia tidak memiliki perahu dan Ia tidak bisa berenang.
Cinta berdiri di tepi pantai, mencoba untuk mencari pertologan.air semakin naik membasahi kakinya.
Tak lama kemudian, ia melihat Kekayaan yang sedang mengayuh perahu.
“Kekayaan! Kekayaan! Tolong aku!” teriak Cinta.
“Aduh! Maaf, Cinta!” jawab Kekayaan. “perahuku terlalu penuh dengan harta bendaku. Aku tidak bisa membawamu serta, nanti perahu ini tenggelam. Lagi pula, tidak ada tempat bagimu lagi di perahu ini. Coba minta tolong pada Kegembiraan!”
Cinta memanggil, “Kegembiraan, tolong aku, aku hampir tenggelam.”
Kegembiraan tidak mendengar Cinta, karena ia terlalu gembira. Ia mengayuh perahunya dengan cepat dan berlalu. Cinta terdiam sedih menatapnya.
Berikutnya, lewatlah Kecantikan. Cinta berteriak lagi, “Kecantikan! Bawalah aku bersamamu!”
Kecantikan menjawab, “wah, Cinta, kamu basah dan kotor. Aku tidak bisa membawa kamu, nanti kamu mengotori perahuku yang indah ini” sahut kecantikan.
Cinta sedih, dan ia menangis. Saat itu, lewatlah kesedihan. Cinta memanggil lagi, “Kesedihan! Tolong aku, bolehkah aku naik ke perahumu?”
Kesedihan mendengarnya. Ia menjawab, “maaf, Cinta. Aku sedang sedih, dan aku ingin sendiri saja.” Kemudian, ia mengayuh perahunya pergi.
Cinta mulai putus asa. Ia merasakan air makin naik dan akan meneggelamkannya.
Pada saat itu, tiba-tiba terdengar suara, “Cinta! Mari cepat naik ke perahuku!”
Cinta menoleh ke arah suara itu. Ia melihat seorang tua dengan perahunya. Cepat-cepat Cinta naik tepat sebelum air menenggelamkannya. Lalu, di pulau terdekat orang tua itu menurunkan Cinta dan segera pergi lagi.
Pada saat itu, Cinta sadar, ia sama sekali tidak tahu siapa orang tua yang menyelamatkannya itu. Cinta kemudian bertemu dengan penduduk pulau, dan bertanya kepadanya.
Orang itu berkata, “Orang tua tadi, yang menyelamatkanmu....,dia adalah Waktu.”
Cinta terdiam bingung. Lalau, tanyanya, “Tapi, mengapa ia menyelamatkanku? Aku bahkan tidak mengenalnya. Bahkan teman-teman yang kenal denganku pun tidak mau menolongku...”
Jawab orang itu, “Sebab, hanya waktu sajalah yang tahu, berapa nilai sesungguhnya Cinta itu.”



“Cinta tidak mengenal waktu. Walaupun hanya waktu yang tahu seberapa berharganya cinta itu.”






dikutip dari novel "BELIEVE"