Sabtu, 26 Januari 2013

Dia dan Bayangan itu..



Dia manusia, sama seperti yang lain. Berjalan menyusuri jalan setapak kehidupan ini. Dia punya mimpi, manusia apa yang hidup tanpa mimpi?  Dia belajar, tapi dia belum menyadari sesuatu. Apa itu? Mungkin hanya sedikit orang yang akan menanyakan pertanyaan itu sebelumnya, bahkan untuk peduli sekalipun. Kenapa? Karena bagi kebanyakan orang yang tidak ingin peduli itu berpikir bahwa, buat apa peduli kepada orang yang hidup di dunia ini hanya untuk mengejar bayangan orang lain. Ya, dia hidup, tetapi belum sepenuhnya hidup untuk menjadi dirinya, apakah terlalu kejam mengatakan ini?  Dia masih hidup dengan terus berlari mengejar bayangan orang lain, seperti hal itu akan membuatnya bahagia. Dia selalu mengaggap bahwa bayangan itu sangat indah, jadi dia harus seperti itu. Dengan berusaha sekeras mungkin, ia terus berlari, berusaha menggapai bayangan itu, apakah ia lelah? Ya, tentu saja ia lelah, tetapi karena masih ada satu hal yang belum ia temukan, jadi dia belum menyadari kalau hatinya dan perasaannya lelah karena bayangan itu, juga belum ada orang-orang yang peduli akan dirinya, atau mungkin tidak akan peduli lagi karena hati dan telinganya tidak memungkinkan lagi untuk mendengar kepedulian orang-orang tentang dirinya, hanya karena bayangan itu. Hingga suatu ketika, bayangan itu tiba-tiba berhenti, jadi otomatis dia pun ikut berhenti, dan apa yang baru ia sadari dan temukan adalah, ternyata bayangan yang selama ini ia kejar membawa sebuah cermin, ketika dia mendekati cermin itu terlihat jelas pantulan wajahnya di cermin itu dan saat itu pula dia menyadari bahwa ternyata............... dirinya bahkan jauh lebih indah dibandingkan dengan bayangan yang selama ini ia kejar..

Dia tersenyum, terlihat setetes air mata mengalir di kulit wajahnya, ia berterima kasih karena telah membuat dirinya sadar bahwa ternyata dirinya lebih indah dibandingkan dengan bayangan itu sendiri. Dan satu hal yang membuatnya tercengang adalah, bayangan itu tidak membawa cemin dengan sendirinya, melainkan orang-orang yang peduli dengan Dia menemukan sebuah cara terakhir untuk membuat dirinya sadar bahwa dia itu lebih dari sekedar bayangan yang ia kejar, yaitu membekali sebuah cermin kepada si bayangan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar